Sabtu, 24 Januari 2015

Cerpen Remaja



Remember When You Loved Me
Langit telah mengalami perubahan warna yang tadinya masih terlihat sedikit gelap namun sekarang menjadi orange ke biru-biruan. Sedikit demi sedikit matahari telah menampakkan  dirinya, ia muncul dari arah timur. Dan sekarang ia bertugas menggantikan tugas sang bulan untuk nenyinari bumi. Sedangkan aku masih memejamkan mata dan sedikit demi sedikit sinar matahari mengusik tidurku, masuk melalui celah jendela.
Kring..kring.. jam weker berwarna biru berbunyi menunjukkan pukul 05.00 pagi.
“hoam..” mulutku menguap karena rasa ngantuk yang menyelimutiku
aku mulai mengedip-ngedipkan mataku untuk menyesuaikan pupil mataku dengan cahaya matahari. Dan tanganku yang bergerak mencari jam weker disudut kasur.
“udah jam 05.00 ? gue harus cepet-cepet berangkat biar gak telat, kan hari ini hari pertama masuk kelas baru” ucapku lalu bergegas untuk mandi.
Setelah mandi aku sarapan dan segera berangkat diantar oleh ayahku dan jam menunjukkan pukul 06.30
          Tak butuh waktu lama menuju sekolah karena jarak rumahku yang cukup dekat dengan sekolahan.
“aku berangkat sekolah dulu ya yah, assalammualaikum” ucapku sambil mencium tangan ayahku
Segera aku melangkahkan kakiku masuk  menuju kelas baruku yang berada di lantai atas. Satu persatu tangga aku lewati, akupun sampai di depan kelas. Setelah aku memasuki kelas baruku, tampak semua bangku sudah diisi namun ada satu bangku kosong di dekat jendela dan aku memutuskan untuk duduk di bangku tersebut. Melihat kelas baruku, aku merasa aneh karena suasananya yang berbeda dari kelas-kelas yang pernah aku tempati mulai dari kelas 7.
          Di kelas 8 semester dua ini aku tetap sekelas dengan sahabatku, Izumi dan Maudy. Mereka adalah sahabatku dari kelas 7, mereka anaknya baik, lucu, care dan pastinya selalu dengerin curhatanku. Tapi di semester dua ini aku mengenal Kekey, teman baruku yang lambat laun menjadi sahabatku. Dia anaknya gokil, alay, heboh dan petakilan alias gak bisa diem gitu, tapi sebenernya dia baik kok dan dia juga suka curhat tentang cinta.
“Ndah, ke kantin yuk?” ajak maudy
“ayo! Gue udah laper banget” sahut Kekey
“gue gak ngajak loe kok” ucap Maudy yang niatnya bercanda
“udah-udah. Kita ke kantin bareng-bareng, Ayo!” ucapku sambil mengajak izumi yang sedang merapikan bukunya, sedangkan Kayla masih terlihat manyun.
          Sudah hampir beberapa minggu aku beradaptasi di kelas ini, aku sudah mulai akrab dengan teman-teman yang lainnya, walaupun belum semuanya yang aku kenal. Aku dan ketiga sahabatku juga semakin dekat.
 Waktu itu bangku di kelasku dirolling dan ketika hari kamis aku duduk di depan meja guru yang  terpisah dari sahabat-sahabatku, namun pada hari itu aku mulai mengenal salah satu cowok di kelasku.
“ini gimana sih caranya? Gue gak ngerti” gerutuku sambil menoleh ke belakang
“kan tadi udah dijelasin, masa gak ngerti? Yaudah baca aja dulu” jawab temenku
“udah gue baca tapi soalnya itu sulit. Loe mau kan ngajarin gue?” tanyaku
“iya deh. Caranya itu gini…” jelas temanku panjang lebar dan akhirnya aku mengerti.
Kring…. Bel istirahat berbunyi, aku tetap di kelas karena enggan untuk ke kantin.
“yaelah, soalnya banyak banget. Ini aja baru setengahnya” ucap anak cowok di dekat bangkuku
“hmm.. loe dulu kelas 8 apa?” tanyanya padaku
“gue? Kelas 8A. kenapa?”  tanyaku heran, karena dia tiba-tiba nanyak seperti itu
“gpp kok, Cuma nanyak aja. Jumlah raport loe semester 1 kemaren berapa?” tanyanya lagi
“1081, kenapa?”
“gpp, gue kan Cuma nanyak. Loe itu anaknya diem ya” jawabnya
Beberapa menit aku ngobrol sama dia, ternyata namanya Bryan. Dia anaknya kelihatan baik, agak lucu sih dari logat bicaranya dan dia itu kepo banget. Ini bener-bener perkenalan yang aneh tapi gokil. Lambat laun aku mulai mengenalnya, dan sahabatku Kayla juga berkenalan dengannya. Bahkan dia ikut-ikut untuk mengikuti ekskul olimpiade IPS.
          Waktu itu sepulang ekskul. Hari jum’at tanggal 17 februari 2014 dia menyatakan itu. Dia bilang kalo dia suka sama aku dan aku kaget bahkan hampir gak percaya.
“gimana nih?”  bisikku kepada Kekey karena Kekey ada disampingku waktu itu
“lebih baik loe jawab yang jujur sesuai perasaan loe” bisiknya padaku
Setelah beberapa menit aku terdiam, akhirnya aku menjawabnya.
“kalo dibilang suka itu ya masih gak terlalu suka, tapi kalo dibilang gak suka itu juga ada rasa suka” aku  diam sejenak dan dia ikut terdiam
“maaf, aku gak bisa. Semua ini ada alasannya. Aku minta maaf” ucapku
“iyaa gpp, aku ngerti” jawabnya sambil menundukkan kepala
‘maaf banget, aku nolak kamu karena alasan tertentu tapi sebenarnya aku suka sama kamu’ ucapku dalam hati
          Sekitar satu bulan peristiwa itu berlalu. Aku tetap berteman dengannya namun rasa itu masih ada. Hari demi hari  berganti di bulan April, aku merasa ada yang berubah dari dia. Dia berubah menjadi cuek dan jarang menyapa, dia seperti bukan Bryan yang pertama aku kenal. Sifat lucunya, keponya berubah 180 derajat. Aku yakin, dia seperti ini karena aku menolaknya tapi aku memutuskan untuk menunggunya. Menunggu dia berubah menjadi Bryan yang pertama aku kenal.
          Tahun ini telah memasuki bulan Agustus, aku naik kelas 9 dan sekelas lagi dengan dia. Dia yang aku tunggu selama kurang lebih 6 bulan.
“kenapa harus sekelas? Gue kan jadi gak bisa move on!” gerutuku kepada sahabat-sahabatku
“udalah, ini itu udah takdir. Mau gimana lagi coba?” ucap Maudy
“lagian walaupun loe sekelas sama dia itu bukan penghalang buat loe untuk move on” ucap Kekey panjang lebarr
“semangat yaa, keep calm” ucap izumi seraya menyemangatiku
Mendengar ucapan mereka, akupun menerima ini semua. Mungkin sekarang aku sedang diuji sama Allah SWT.
Meskipun sekelas dengannya, namun dia masih sama. Dia gak berubah! Dia tetep cuek bahkan sekarang dia kelihatan kayak gimana gitu.
          Bulan agustus telah berganti, tepat di bulan September ini dia berulang tahun yang ke-15. Aku mengucapkannya tapi jawabannya? Jawabannya garing dan menyakitkan.
iyaa makasih, maaf ini siapa?’ itulah balasan sms-nya -_-
Tapi yaudahlah, mungkin dia emang udah lupa. Dan tepat di bulan ini aku denger-denger Bryan sudah punya pacar dan mereka baru saja jadian. Menyakitkan! Bahkan aku denger langsung dari Bryan yang ngomong di depanku. Mendengar penjelasan dari dia, buat aku tersakiti namun aku berusaha tersenyum. Lalu aku memutuskan pergi dari hadapannya.
“loe yang sabar yaa. Itu emang menyakitkan tapi  gue yakin dibalik ini semua pasti ada hikmahnya” ucap temanku
“iya, gue tau tapi rasanya itu sakit. Selama ini percuma aja gue nungguin dia selama 6 bulan dan sekarang gue harus lihat dia udah punya pacar” ucapku tertunduk
“mungkin dia gini karena dulu loe udah nolak dia”
“gue nolak dia ada alasannya. Gue masih canggung kalo punya pacar sekelas tapi disaat gue mulai percaya sama dia, dia malah berubah” ucapku
“please gue mohon, loe gak boleh menyesali ini semua karena waktu gak akan bisa diputar. Gue mau loe move on dan fokus untuk kelas 9” ucap Izumi
“iyaa, gue akan nyoba dan belajar move on. Makasih buat nasehat kalian” ucapku
          Bulan berganti bulan, sekarang memasuki bulan November. Lambat laun aku sudah mulai melupakannya dan lebih fokus mempersiapkan UN . walaupun aku sekelas dengannya tapi itu bukan penghalang untuk move on dan melupakannya adalah hal terbaik. Aku juga yakin kalo Tuhan itu adil, jika kita kehilangan seseorang yang menurut kita baik, pasti Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Percaya deh, kalo semuanya itu bakalan indah pada waktunya.
          Meskipun penantian selama 6 bulan ini sia-sia, tapi ini adalah pelajaran buatku kalo “hal yang menyakitkan gak perlu dipertahankan

1 komentar:

  1. William Hill | Casino Roland, Prussia
    Welcome to William 카지노사이트 Hill Casino Roland, william hill Prussia. Casino Roland, Prussia. Online Casino. Best online casino in Prussia. 100% up to happyluke €300.

    BalasHapus